Book Review : Untuk Indonesia yang kuat : 100 Langkah untuk tidak miskin by Lidwina Hananto

Judul : Untuk Indonesia yang kuat : 100 Langkah untuk tidak miskin
Nama Pengarang : Lidwina Hananto
Penerbit : Literati
Halaman : 240 halaman
Diterbitkan pada : September 2010
Format : paperback (Diberikan oleh teman)
Mulai membaca : 22 Agustus 2014
selesai Membaca : 22 Agustus 2014
Rating : 4,4 / 5 stars!










Sinopsis :
Buku ini memuat pandangan Ligwina tentang bagaimana membuat Indonesia menjadi kuat. Menurut Ligwina, kita harus memiliki Golongan Menengah yang kuat pula untuk mencapainya. Dalam buku ini Ligwina menjelaskan siapa dan apakah Golongan Menengah tersebut. Golongan Menengah tidak lain adalah mereka yang memiliki pekerjaan tetap, hidup cukup nyaman, tapi masih harus berusaha untuk menjaga gaya hidupnya. Bisa jadi kitalah yang dimaksud sebagai Golongan Menengah. Jadi, kitalah yang bisa membuat Indonesia menjadi lebih kuat. Ligwina juga menjelaskan berbagai cara untuk menyehatkan keuangan Golongan Menengah ini dengan jelas dengan gayanya yang khas. Cara mengelola keuangan termasuk dana pensiun dan pendidikan dibahas dengan lugas, disertai dengan check list 100 langkah yang harus ditepati untuk menjadi bagian dari Golongan Menengah yang kuat. Karena dengan kuatnya Golongan Menengah, maka kuatlah Indonesia. Buku ini ditulis dengan penuturan khas Ligwina yang santai, tajam, mudah dimengerti dan mungkin akan membuat pembaca terhibur. Selain dilengkapi dengan ilustrasi yang memperkaya isi, secara visual juga didesain secara khusus agar pembaca dapat menikmati buku ini dari awal sampai akhir. Ligwina Hananto (Wina) adalah seorang Independent Financial Planner dan CEO dari QM Financial [www.qmfinancial.com]. Ia adalah host tetap untuk program Financial Clinic di 87,6 Hard Rock FM dan Financial Survival di 90,4 Cosmopolitan FM. Tujuan besar Wina adalah tercapainya stronger middle class Indonesian dan financial literacy bagi masyarakat Indonesia.

Review :
Buku ini layak saya berikan 4,4 dari 5 bintang! bagus banget! membuka mata kita sebenarnya mengenaai golongan menengah di Indonesia yang jumlahnya cukup besar di Indonesia! Apa itu golongan menengah? Golongan menengah itu adalah orang-orang yang tidak pernah pusing memikirkan mau tinggal dimana, makan 3x sehari cukup, bisa menyisihkan uang untuk hobi dan berlibur. Seriusaan itu SAYA BANGET! dan gak banyak orang indonesia yang berada di kondisi ini.. Golongan menengah ini gak bisa dibilang miskin karena mereka sudah tidak mikirin akan makan hari ini atau tidak tetapi juga tidak dibisa golongan kaya karena masih panik kalo ada inflasi atau kenaikan bensin

Golongan menengah ini tidak akan ada yang membantu masalah keuangan krn mereka bukan golongan miskin. Tetapi dalam kenyataannya golongan ini banyak mempunyai utang kartu kredit, belum punya rumah di umur 30 tahun, belum bisa membayar tagihannya sendiri dan masih kesusahan memikirkan uang sekolah anak dan dana jika dia pensiun nanti.

Saya sukanya di buku ini detail dijelaskan juga ada kan orang yang berprinsip kalo menabung itu udah aman. Jangan salah menabung pun ada kerugiannya dan itu gak cukup! coba kalo diitung sama Inflasi dan biaya administrasi bank.. Wahh bisa2 saat inflasi tinggi nilai uang yang kita tabung tiada artinya.. Contoh saja menurut Data BI,sekarang Inflasi di Indonesia Juli 2014 ini mencapai 4,53% terus rata2 tabungan hanya dapat bunga 4% wihh.. rugi donk nilai mata uang kita tergerus sebesar 0,53%.. Itulah yang saya katakan tabungan tidak cukup.. Sehingga menurut perencanaan keuangan mbak Lidwina, Keuangan kita juga harus disupport oleh Instrumen Investasi lain seperti Reksadana dan asuransi.. Jangan lupa juga mindset kita harus diubah! jangan menabung setelah sisa pengeluaran tapi sisihkan lah minimal 10% tabungan kita diawal.. Untuk mengakali ini bisa dengan disimpan di amplop kayak jaman2 dulu.. cuman kalo saya pribadi, saya memilih memisahkan uang tabungan saya ke rekening bank yang berbeda.. jadi kasarannya akun bank yang buat belanja dan tabungan bener2 dipisah.. jadi biar tidak tercampur..

Tipikal orang-orang berbeda-beda untuk melakukan investasi.. Ada tipikal yang high risk high return, moderate risk moderate return.. low risk low return.. gak pernah ada saya menemukan orang yang pengen high return tapi low risk.. dimana-mana kalo ingin mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi pasti harus siap dengan risiko yang lebih tinggi. saya sendiri sedang mencoba mempraktekkan isi buku ini.. Portofolio investasi saya tidak hanya di tabungan karena saya paham bunga tabungan akan tergerus oleh nilai inflasi saat ini, tapi ada misalnya yang saya bekukan ke deposito, reksadana campuran yang bersifat moderate risk dan dana pensiun. ihh kok masih muda usia 25 tahun udah mikirin dana pensiun? saya mencoba berpikir ke depan masa sih kalo kalian pensiun mau ikutan ngerepotin anak dan cucu? independent financially!.. saya juga berharap kalo bisa sih pengen nambah portofolio lagi ke reksadana saham yang hasilnya baru bisa dinikmati diatas 15-20 tahun, logam mulia dan properti.. *semoga tiga ini cepet terkabul Aamin!

Di buku ini disebutin kalo kita membutuhkan DANA DARURAT! Apa itu dana darurat?
Dana Darurat ini adalah sejumlah dana yang siap jika terjadi kondisi yang darurat, misalnya terjadi PHK, sakit, kecelakaan, kematian.
Normalnya perhitungan dana darurat adalah sebagai berikut :
Single = 4 x pengeluaran bulanan
Double (keluarga tanpa anak) = 6 x pengeluaran bulanan
Keluarga dengan 1 anak = 9 x pengeluaran bulanan
Keluarga dengan 2 anak = 12 x pengeluaran bulanan

Jadi Inti dari buku ini yang pertama kali adalah tujuan kalian kedepan apa?? Iyah banyak golongan menengah ini yang  penghasilan 60 jutaan pertahun tapi ternyata ga punya apa-apa.. Rumah pun masih numpang, padahal disatu sisi ada juga banyak yang penghasilan cuma 2 jutaan tapi bisa beli rumah.. Tujuan kita akan mendirect bagaimana gaya hidup kita.. juga mempersiapkan bagaimana kelak hari tua kita.. agar kita tidak menyesal dikemudian hari..

Financial Independent means:
1. Pay your own bills
2. Pay your own debt
3. Buy your first property

While, Financial Freedom are:
1. Passive Income > Monthly Expenses
2. Achieving Financial Goals
3. Assets Ownership (Business, Property, Paper)

Sudah sehatkah keuangan kalian teman2?
sayaaa sukaa banget sama buku ini! sayang ini pas baca punya orang! semoga saya bisa menemukan buku ini.. biar bisa menjadi kompas untuk memilih instrumen investasi yang sesuai dengan saya..
4,4 dari 5 bintang!

Sumber Data Inflasi :

http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx

Book Review : Zaman Edan : Indonesia di Ambang Kekacauan by Richard Llyod Parry

Judul : Zaman Edan : Indonesia di Ambang Kekacauan
Pengarang : Richard Llyod Parry
Penerbit : Serambi
Halaman : 452 Halaman
diterbitkan pada : Mei 2008
Format : Paperback (Indonesia Book Fair)
Mulai Membaca : 04 Agustus 2014
Selesai Membaca : 06 Agustus 2014
Rating : 3,8 / 5 stars!










Sinopsis :
Buku penuh fakta mengejutkan ini menuturkan kisah reportase wartawan terkemuka Richard Llyod Parry di Indonesia antara 1996-1999.

Dia meliput dari dekat dan mengalami langsung peristiwa pembantaian etnis dan kanibalisme di Kalimantan pada 1997 dan 1999, demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan massal di Jakarta 1998, serta pembumihangusan Timor Timur oleh milisi dan tentara Indonesia menyusul jajak pendapat yang mengantarkan kemerdekaan negara itu pada 1999.

Ditulis dengan lancar, akrab, dan enak dibaca, buku ini membuka mata kita akan segala peristiwa kelam di negeri ini yang kerap ditutup-tutupi, sekaligus mengajak kita merenungkan kembali makna reformasi setelah 10 tahun rezim Orde Baru tumbang dan memaknai momen 100 tahun kebangkitan nasional

Review :
Akhirnyaa Selesaii juga saya membaca buku "ringan" ini. Sangat berbobot dan mencekam!
Buku non fiksi ini berisi dari tiga bagian yaitu mengenai kalimantan(1997-1999), Jawa 1998 dan Timor Timur 1998-1999..

Dari tiga bagian itu semua kisahnya sangat menarik tetapi saya dibuat merinding dengan kisah di kalimantan (1997-1999) dimana Pertempuran antara dua kelompok etnis yaitu penduduk asli Dayak dan pendatang Madura. Ketika Penduduk asli "terdesak" oleh kedatangan pendatang dan berbuat semena-mena akhirnya pembalasan akan lebih kejam.

"Beberapa orang Dayak membunuh mereka dan memotong kepala mereka.. Kepala-kepala orang Madura mereka bawa pergi. Jeroan tubuh-tubuh itu sudah tidak ada. Di dekat mayat2 itu bergelimpangan isi perut dan usus. Semuanya dibiarkan di situ untuk waktu lama. Tak seorang pastor pun cukup berani untuk menyelenggarakan penguburannya selama satu bulan.." Halaman 49

Itu cuma salah satu kutipan yang saya ambil dari buku ini di bab mengenai Pembantaian massal orang Madura di Kalimantan. Bab ini yang membuat saya sangat merinding antara mau nerusin baca atau tidak kenapa? wajar. begitu2 juga saya masih ada separoh darah Madura dari Ayah saya. >//<

untuk Bab yang Jawa 1998 banyak menceritakan tentang jaman Soeharto dan saat-saat kerusuhan Mei 1998 dimana banyak Mahasiswa trisakti yang menjadi korban bentrok demonstrasi saat itu. Kalo mau lihat lebih rinci bagaimana situasi mencekam saat itu bisa menonton filmnya yang berjudul Tragedi Semanggi 1998

Selain itu yang menarik adalah mengenai bab tentang Timor Timur yang menceritakan perjuangan mereka untuk lepas dari Indonesia saat itu. Untuk Hal yang ini menambah khasanah wawasan baru saya..

Di buku ini juga sempat membahas tentang Pembantaian Massal tahun 1965 di Bali meski tidak dibahas secara mendetail. Tapi saya sarankan jika tertarik mengetahui lebih dalam bisa membaca buku yang berjudul Ladang Hitam di Pulau Dewa : Pembantaian Massal di Bali 1965 by I Ngurah Suryawan yang mengupas kejadian kelam di Bali tersebut


Overall, Saya suka dengan isi Novel non-fiksi ini karena isinya menambah pengetahuan saya dan terjemahannya yang luwes jadi enak dibaca. Selain itu saya salut sekali seorang Wartawan Inggris bisa membuka kisah kelam yang pernah terjadi di Indonesia. namun masih ada kekurangan di Novel ini tidak ada gambar/foto pendukung dari masing-masing bab. yahh saya berikan 3,8 dari 5 bintang untuk buku ini! great books! :*

Book Review : Tan Malaka: Bapak Republik yang dilupakan by Tim Tempo

Pengarang : Tim Tempo
Penerbit : Tim Tempo
Halaman : 192 Halaman
diterbitkan pada : September 2010
Format : Paperback (Toko Buku Gramedia)
Mulai Membaca : 12 Juli 2014
Selesai Membaca : 13 Juli 2014

Rating : 3,2 / 5 stars!











Sinopsis :
Ibrahim Datuk Tan Malaka ialah Bapak Bangsa yang memberikan konsep "Republik Indonesia" bagi Hindia-Belanda yang bakal merdeka. Namun, serdadu dari negeri yang ia bela pulalah yang membunuhnya di Selopanggung, Jawa Timur.

Buku ini berisi reportase Majalah Mingguan TEMPO mengenai Tan Malaka dari berbagai sisi, mulai pemikiran, petualangan ke berbagai negara, sampai asmara yang bertepuk-sebelah tangan.

Seri TEMPO Bapak Bangsa ini merupakan bagian seri-seri reportase TEMPO lain mengenai para pendiri Republik Indonesia.

Review :
"Ingatlah bahwa dari dalam kubur suara saya akan lebih keras daripada di atas bumi - Tan Malaka di buku Dari Penjara ke Penjara Jilid II, 1948

Siapa yang tidak kenal akan Tan Malaka. Seorang tokoh yang pernah memimpin Partai Komunis Indonesia (PKI) (meskipun dikatakan tidak akur dengan Aidit dan Musso). selain itu beliau menulis buku tentang gagasan konsep republik Indonesia yang berjudul Naar de Republiek Indonesia pada tahun 1925. Jauh sebelum adanya mohammad Hatta dan Bung Karno yang mereka berdua terinspirasi dari tulisan beliau.

Pejuang yang kesepian. Itu yang saya tangkap dari membaca kisahnya dibuku ini. Beliau meninggal di usia 52 tahun di tahun 1949. Setengah dari usia beliau dilewatkan di luar negeri: enam tahun belajar di negeri Belanda setelah lulus sekolah di Padang dan 20 tahun sisanya mengembara dalam pelarian politik mengelilingi hampir separuh dunia mulai dari amsterdam, rotterdam pada 1922, diteruskan ke Berlin, moskow, kanton, HOngkong, Manila, Shanghai, Tiongkok sebelum dia menyelundup ke Rangoon, Singapura, Penang dan kembali ke Indonesia dengan waktu sejak 1933 hingga 1942 dengan menetap terlama di Hongkong. Selama itu pula dia menggunakan 13 alamat rahasia dan sekurang-kurangnya tujuh nama samaran. kasian sungguh kasian dimana ia berjuang memikirkan republik ini namun seakan kurang tiada tanggapan yang berarti.

Sewaktu akan diadakannya penculikan Soekarno-Hatta oleh pemuda ke Rengasdengklok dan pengumuman proklamasi kemerdekaan di 17 AGustus 1945 Tan Malaka tidak diikutsertakan dimana itu adalah titik demokrasi indonesia yang pertama. Sempat juga Soekarno membuat testimen mengenai pemindahan pemerintahan apabila ada kondisi darurat yang berisikan apabila beliau dan Hatta tidak bisa melanjutkan pemerintahan akan diteruskan oleh Tan Malaka namun sayangnya pada akhirnya testimen itu dimusnahkan karena ditolak dari beberapa pihak

ada beberapa kata-katanya di buku ini yang saya anggap agak fenomenal dan membuat saya bertanya-tanya terutama yang kutipan beliau yang terakhir

"Orang tak akan berunding dengan maling di rumahnya - Tan Malaka Pidato di rapat pertama persatuan perjuangan ke-1 purwokerto tahun 1922

Hal inilah yang membuat perbedaan pandangan Tan malaka kepada Soekarno pada akhirnya. Ia kecewa tidak seharusnya mereka berunding. kemerdekaan yang dengan berunding akan menghasilkan kemerdekaan yang tidak 100%

"Ketika menghadap Tuhan saya seorang muslim, tapi manakala berhadapan dengan manusia saya bukan muslim - Tan Malaka pidato di Kongres komunis Internasional ke-4 di Moskow tahun 1922


Buku ini saya berikan 3,2 dari 5 bintang :)

Book Review : Momoye: mereka memanggilku by Eka Hindra

Pengarang : Eka Hindra - Koichi Kimura
Penerbit : Esensi
Halaman : 314 Halaman
diterbitkan pada : 2007
Format : Paperback 
Mulai Membaca : 10 Juli 2014
Selesai Membaca : 12 Juli 2014
Rating : 3,2 / 5 stars!











Sinopsis :
Momoye adalah salah satu potret buram seorang perempuan dari Yogyakarta yang dipaksa menjadi "rangsum jepang" pada masa pendudukan Jepang di Indonesia th 1942. Mardiyem, demikian namanya kecilnya, harus menanggung derita panjang selama menjadi Jugun Ianfu di Asrama tentara Jepang, Telawang Kalimantan Selatan. Ia disiksa, dianiaya, dipaksa melayani nafsu seks tentara Jepang pada umur yang masih sangat muda 13 th, bersama 24 orang perempuan lainnya, yang berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa

Review :
kita berhutang kepada rahim-rahim mereka yang telah berani dan tabah menjalani kehidupan yang teramat perih. Eka Hindra

Buku ini mengisahkan perjuangan Ibu Mardiyem yang merupakan salah satu korban budak seks militer Jepang atau yang disebut Jugun Ianfu di Indonesia tahun 1942-1945. Buku ini menceritakan awal mula dan pembeberan perbuatan-perbuatan tidak layak dari tentara jepang di jaman kaisar Hirohito.. Saya sangat salut dengan perjuangan ibu Mardiyem yang berani mengangkat topik yang merupakan luka lamanya ke hadapan publik

Mardiyem lahir sebagai anak seorang abdi dalem Pekatik bangsawan Yogyakarta yang bernama Kanjeng Raden Tumenggung Suryotaruno pada 7 Februari 1929. Ayahnya bernama Irodjoyo dan mereka terlahir sebagai empat bersaudara. kakak-kakaknya bernama Jainem, Kardiyem, Ngatini dan barulah Mardiyem sebagai anak bungsu. Ibu mereka meninggal ketika Mardiyem berusia 3 bulan. Perbedaan usia yang sangat jauh dengan ketiga mbakyunya membuat Mardiyem lebih dekat kepada ayahnya ketimbang kakak2 perempuannya

Pada tahun 1939, Ayah Mardiyem meninggal di usia 60 tahun dan ia tidak mungkin tinggal dengan kakak2nya yang untuk hidup saja sudah sulit sehingga menumpang-numpang tinggal dengan orang lain dan akhirnya pada suatu hari ada rombongan orkes yang menarik hatinya. Mardiyem mencoba mengatakan keinginannya kepada Zus Lentji dan memutuskan akan menjadi penyanyi di Borneo. DI borneo tepatnya di Kota Telawanglah perjalanan hidup Mardiyem yang menyakitkan dimulai..

"Aku diberi nama Momoye dan menempati kamar nomor 11. Sejak saat itu semua orang memanggilku dengan nama itu. Nama Mardiyem telah hilang di Telawang - Mardiyem

Saya tidak tega meneruskan cerita review saya.. Betapa tragis dan kejamnya nasib Momoye di Asrama Kota Telawang.. Sesampai disana ternyata sudah ada rumah bordil yang akan berisi 21 orang wanita yang akan dijadikan budak seks tentara militer jepang.. Momoye yang masih berusia 13 tahun dan belum mendapat datang bulan dipaksa melayani nafsu bejat tentara2 jepang sebanyak 10-15 orang setiap harinya! Sempat hamil namun di usia kandungan 5 bulan disuruh digugurkan paksa hingga akhirnya ibu Mardiyem yang setelah Jepang pergi dari Indonesia menikah dengan pria Indonesia bernama Amat Mingun hanya sanggup melahirkan satu anak laki-laki bernama Mardiyono namun setelah itu kandungannya telah rusak berat akibat perbuatannya di masa lalu..

Masa lalu sebagai penghuni asrama Telawang membuat aku trauma dengan laki-laki. Aku sama sekali tidak menginginkan seks lagi. Rasa itu telah mati - Mardiyem

Masyarakat masih mencap kami sebagai pelacur dan perempuan nakal, meskipun peristiwa itu telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Penderitaan fisik masih aku rasakan sampai sekarang. Tulang punggungku remuk, kaki kiriku mengecil dan di kepalaku ada gumpalan darah.. Mardiyem

Saya membaca Ibu Mardiyem menuntut tiga hal ini kepada pemerintah jepang ketika melakukan kesaksian di Jepang :
1. Pemerintah Jepang harus mengakui bersalah dan meminta maaf kepada setiap Jugun Ianfu
2. Pemerintah jepang memulihkan denganjalan melakukan rehabilitasi nama baik setiap Jugun Ianfu dan menyebarluaskan masalah Jugun Ianfu kepada generasi muda melalui kurikulum pendidikan sejarah di Jepang
3. Memberikan uang kompensasi sebagai korban perang kepada setiap Jugun Ianfu

dan yang berhasil ditanggapi nomor 1 dan nomor 3 (meski tidak seberapa).. saya angkat topi atas perjuangan Ibu Mardiyem membela haknya yang pernah ditindas dengan tidak layak! Buku ini saya berikan 3,9 dari 5 bintang!

Book Review : Mawar Jepang by Rei Kimura

Pengarang : Rei Kimura
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 294 Halaman
diterbitkan pada : 30 Juni 2011
Format : Paperback 
Mulai Membaca : 06 Juli 2014
Selesai Membaca : 09 Juli 2014
Rating : 3,8 / 5 stars!










Sinopsis :
Mawar Jepang adalah novel yang terinspirasi dari satu keping sejarah perang kontroversial Jepang. Satu simpul sejarah yang dibungkam selama sekian dekade dan tak pernah benar-benar diakui atau diterima kebenarannya. Hingga suatu ketika seorang jurnalis dari NHK menemukan kejanggalan arsip di salah satu kamp bekas perang; fakta atas keberadaan pilot perempuan kamikaze di Jepang. Dengan bantuan seorang sejarawan andal, penyelidikan itu mengarah pada satu nama, Rika Kobayashi alias Sayuri Miyamoto.

Kisah Sayuri bermula setelah Jepang berhasil menghancurkan Pearl Harbor. Amerika dan sekutunya balas menyerang dengan ganas dan mengobarkan perang semakin luas. Pemerintah Jepang lalu memberlakukan wajib militer bagi setiap tiap laki-laki dewasa. Di satu sisi adalah kehormatan untuk dapat membela tanah air. Di sisi lain, perang telah membawa para laki-laki dan memecah belah keluarga. Setiap keluarga wajib mengorbankan putra, suami, dan ayah mereka bagi kaisar dan bangsa.

Berawal dari kepergian Hiro, adik laki-lakinya, Sayuri memutuskan untuk terlibat dalam perang yang semakin melemahkan posisi Jepang. Ia menjadi perawat bersama sahabatnya di salah satu rumah sakit di Tokyo. Keberingasan perang pun menelan korban semakin banyak, termasuk adik dan sahabatnya. Terbalut dalam amarah dan dendam yang luar biasa, Sayuri bersumpah untuk membalas kematian orang-orang yang dicintainya dengan menjadi pilot kamikaze. Dengan segala upaya, ia pun menyamar menjadi laki-laki dan berhasil mewujudkan keinginan itu. Pada hari Sayuri akan menabrakkan pesawatnya ke target musuh, sesuatu terjadi dan mengubah garis nasibnya.

Review :
Novel ini adalah novel kedua Rei Kimura yang saya baca setelah sebelumnya membaca Catatan Ichiyo: Perempuan Miskin di Lembar Uang Jepang yang saya berikan 3,2 dari 5 bintang. Cerita ini lebih memikat saya dibandingkan cerita sebelumnya. agak tragis jika membayangkan nasib wanita yang menjadi pilot pesawat tempur kamikaze jepang ini.. meskipun buku ini adalah novel fiksi

Alkisah hiduplah Keluarga Miyamoto yang terdiri dari empat orang yaitu sayuri, Hiro adiknya, Michio serta Tomi yang merupakan ayah dan ibu Mereka. Mereka keluarga yang hidup tenang dan damai jauh dari kehirukpikukan kota Tokyo. Namun di tahun 1941, Terdengar kabar militer Jepang berhasil menggempur Pangkalan Amerika yang bernama Pearl Harbour di Hawaii dan jepang membutuhkan lelaki-lelaki jepang untuk ikut bertempur.. Datanglah akhirnya beberapa minggu kemudian Surat perintah militer kepada Hiro Adiknya Sayuri dan Juga kepada Yukio, Tunangan dari Reiko. Reiko adalah sahabat yang selalu bersama-sama dengan Sayuri sejak kecil

Sayuri dan Reiko tidak bisa tinggal diam akhirnya mereka demi menemukan Hiro dan Yukio nekat pergi ke Tokyo sebagai perawat yang tidak terlatih. Betapa teriris2nya hati mereka melihat setiap hari harus merawat dan menjahit tubuh tentara yang terluka. Mereka hanya bisa berharap bahwa Adik dan tunangan mereka selamat tidak kurang satupun. Namun semua itu hanyalah keinginan semata, Yukio tewas dengan wajah yang hampir rusak dan Hiro adik Sayuri meninggal tenggelam di kapal Hino Maru yang akan diberangkatkan ke Singapura. Bahkan Reikopun meninggalkan dirinya sendirian di dunia ini

Sayuri marah dan benci terhadap dirinya dan kematian orang-orang yang ia sayangi. Ia bertekad untuk membalas dendam kepada musuh-musuh jepang dan ia nekat mendaftarkan diri menjadi pilot pesawat tempur jepang Kamikaze dengan nama samaran adiknya Hiro Miyamoto.. Ia berhasil mengelabui semua orang kalau dia adalah wanita.. yah dia memilih hidup dan menahan diri sebagai laki-laki. Namun apa daya kedoknya terbuka dan hatinya jatuh cinta pada seornag pemuda yang bernama Takushi Yamashita..
Akankah Sayuri berhasil melaksanakan misinya? apakah Sayuri mendapatkan cintanya?

Overall, saya suka sama cerita di novel ini.. endingnya cukup tragis menurut saya.. nanti kalo saya ceritakan gak seru hehe. intinya meskipun Pilot kamikaze selamat dari maut tetap mereka akan mendapat konsekuensi yang dianggap jepang sebagai perbuatan memalukan.. cerita ini juga lebih dalam dari catatan ichiyo dan konflik batin si Sayuri lebih mengena ke saya.. saya bertanya-tanya kenapa Rei Kimura mengangkat tema ini? tapi emang sih tema novel ini kalo saya lihat-lihat seperti film Disney Mulan yang menyamar jadi pria demi membela kehormatan keluarganya..

baiklah saya berikan 3,8 dari 5 bintang untuk novel ini! :)