Book Review : Ask the Passengers by A.S King

Title : Ask The Passengers
Author : A.S King
Published by : Little Brown
Pages : 304 Pages
Published on : October 23, 2012
Format : E-book
Started on : September 29, 2014
Finished on : September 30, 2014
Rating : 4 of 5 stars











Summary :
Astrid Jones desperately wants to confide in someone, but her mother's pushiness and her father's lack of interest tell her they're the last people she can trust. Instead, Astrid spends hours lying on the backyard picnic table watching airplanes fly overhead. She doesn't know the passengers inside, but they're the only people who won't judge her when she asks them her most personal questions--like what it means that she's falling in love with a girl.

As her secret relationship becomes more intense and her friends demand answers, Astrid has nowhere left to turn. She can't share the truth with anyone except the people at thirty thousand feet, and they don't even know she's there. But little does Astrid know just how much even the tiniest connection will affect these strangers' lives--and her own--for the better.

In this truly original portrayal of a girl struggling to break free of society's definitions, Printz Honor author A.S. King asks readers to question everything--and offers hope to those who will never stop seeking real love.

Review :
I read in english & This review is written in Indonesia Languange

Selesai juga baca buku ini! Astagaaa speechless bikin saya frustasi! Ini buku young adult yang bagus banget menurut saya dibandingin young adult jaman sekarang yang penuh cinta2an.. awalnya gara2 baca Please Ignore Vera Dietz dari A.S king juga yang saya bilang alurnya bagus jadi nagih baca karya A.S king lainnya!

Singkat cerita hiduplah Astrid Jones dan keluarganya di sebuah kota bernama Unity Valley.mereka dulunya tinggal di New York City dan hingga akhirnya pindah di kota kecil ini

*Astrid Jones : Seorang cewek yang menyukai filosofi dari socrates, menyukai seorang cewek bernama Dee Roberts, weirdo, dan nerd. memiliki sahabat seorang homecoming queen bernama Katherine.

* Claire Jones : Ibu dari Astrid yang senang mengomentari, mengatur, memaksa apa yang harus Astrid lakukan, si claire ini tidak pernah menyukai Astrid karena putri sulungnya itu weirdo, aneh dan berbeda dari anak-anak lainnya. Ia lebih menyukai Ellis putri bungsunya yang lebih populer dan mudah diatur

*Frank Jones : Ayah dari Astrid yang suka membuat kandang burung, dan suka menghisap ganja. kalo gw lihat ayahnya tipikal cuek dan terkesan tutup mata sama masalah yang dihadapi keluarga ini

*Ellis Jones : Adik dari Astrid yang populer di sekolah. salah satu pemain Hoki juga dan dia kayaknya memiliki penyakit kejiwaan *sampe dibawa ke psikolog loh gara2 terobsesi dia harus selalu menjaga reputasinya tetap baik di mata orang

Jadi singkat cerita keluarga jones ini salah satu keluarga yang bermasalah di buku ini. Mulai dari ibu yang gak sayang sama anaknya, ayahnya cuek bebek aja, Astrid juga menyadari kalo dia jatuh cinta pada perempuan, orang tuanya sampe grounded dia dan kayaknya ibunya gak suka Astrid ini lesbian.. makin parahnya lagi pas Katherine dan Astrid Cs ketangkap lagi di gay bar bernama Atlantis. makin murka saja orang tua Astrid terutama ibunya si Claire.. di saat Astrid lagi di titik terendah di hidupnya eh si katherine yang juga sahabatnya berbohong cari muka ke ibu Astrid karena gara2 dia gak mau kehilangan reputasinya sebagai homecoming queen dan yang udah dapat rekomendasi untuk melanjutkan sekolah di universitas. sebel banget saya jadinya sama si kath ini!

Intinya buku ini salah satu young adult yang saya rekomendasiin buat dibaca karena jalan ceritanya yang kompleks dan berhasil bikin saya frustasi ngamuk2 kok keluarganya berantakan banget.. terus baru kali ini juga saya ketemu young adult yang bertema LGBT terutama lesbian.. *shock juga awal2nya tapi malah bikin novel ini menjadi makin seru

saya rasa pantas banget buku ini mendapat penghargaan2 sebagai berikut :
* Los Angeles Times Book Prize for Young Adult Literature (2012),
* Amelia Elizabeth Walden Award (ALAN/NCTE) Nominee (2013),
* Abraham Lincoln Award Nominee (2015)

buku ini saya berikan 4 dari 5 bintang! Bagus, cerita yang kompleks, dan 222 halaman yang bikin frustasi!


* i should buy hardcopy for A.S King works absolutely! great books!

Book Review : All That is Gone by Pramoedya Ananta Toer

Title : All That is Gone
Author : Pramoedya Ananta Toer
Published by : Penguin Books
Pages : 255 Pages
Published on : January 25, 2005
Format : Paperback (Periplus)
Started on : September 21, 2014
Finished on : September 22, 2014
Rating : 3 of 5 stars!











Summary :
Pramoedya Ananta Toer’s transcendent novels have become part of the world literary canon, but it is his short fiction that originally made him famous. The first full-size collection of his short stories to appear in English, All That Is Gone draws from the author’s own experiences in Indonesia to depict characters trying to make sense of a war-torn culture haunted by colonialism, among them an eight-year-old girl soon to be married off by her parents for money and an idealistic young soldier who witnesses the savage beating of a man accused of being a spy. Though violence and brutality pervade these tales, there is present throughout a profound sense of compassion—an extraordinary combination of despair and hope that gives All That Is Gone rare power and beauty.

Review :
Read in english, write the review with Indonesian Languange

All that is Gone adalah karya dari Bung Pram yang pernah menghiasi di Indonesia diterbitkan oleh Penguin books tahun 2005. Buku ini berisi 8 cerita pendek yang diterjemahkan dari dua buku kumpulan cerita pendeknya, Cerita dari Blora (terbit 1952, dilarang beredar pada tahun 1976), dan Subuh, (1951). tujuh cerita awal diambil dari cerita Blora dan satu cerita dari Subuh. Saya akan mengupas masing-masing Cerita pendek didalam buku ini dan cerita mana yang memikat hati saya

All That is Gone
Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh besar dari kenangan-kenangan yang pernah diingatnya seperti pernah diasuh oleh Pembantu bernama Nyi Kin dan pembantu lainnya yang silih berganti, disatu sisi ia menuntut ayah dan ibunya untuk hidup bersama-sama padahal terkadang ia susah sekali mencari ayahnya yang tidak kunjung pulang. pada akhirnya ia menerima sesuatu itu bisa jadi tidak sesuai realita

Cerita kedua yaitu Inem mengisahkan tentang seorang gadis kecil bernama Inem yang berusia 8 tahun yang merupakan pembantu dan juga teman kecil si tokoh utama ini disuru menikah sama orangtuanya. Menikahnya pun tidak tanggung-tanggung dengan pria bernama Markaban yang berusia 17 tahun.. Pada akhirnya Inem harus menemui kenyataan menyakitkan ia harus menjadi janda di usia 9 tahun dan ibu tokoh utama tidak mampu berbuat apa-apa untuk menolongnya karena mempertahankan nama baik keluarga =___=a

In Twilight Born
Cerita ini mengisahkan tokoh utama yang sudah mulai beranjak remaja. Ia menceritakan di lingkungan rumahnya sendiri tinggallah beberapa anak angkat yang juga disekolahkan. Salah satu anak angkat tersebut suka menyatakan pendapatnya terutama mengkritisi isu politik dan sosial. Sang Bapak juga aktif di organisasi sosial yang di luar rumah. Si tokoh utama sangat mengagumi apa yang dilakukan oleh mereka dan terakdang mengikuti mereka tanpa paham apa maksudnya. Pada suatu ketika situasi sosial politik berubah dan mengakibatkan keadaan ekonomi keluarga menjadi sulit. Tidak tahan dengan tekanan kakak angkat yang menjadi panutan malah sering pergi meninggalkan rumah dengan pergi ke kota lain ataupun bermain judi. Bapak juga sering pergi meninggalkan rumah dengan dalih menenangkan diri, pergi ke kota lain atau bermain judi untuk menghilangkan tekanan pikiran. Tinggal Ibu yang berjuang dari hari ke hari menyambung hidup rumah tangga dengan tenaganya. Hingga pada suatu saat di senja hari, sang Ibu, dengan ditemani seorang bidan, berjuang sendiri melahirkan anak keempat.

Circumcision
Kisah ini menceritakan tentang harapan sederhana seorang bocah yang harus pupus oleh kesadaran bahwa untuk mencapainya ternyata diperlukan biaya atau kekayaan yang besar, dimana kondisi itu jauh dari kenyataan hidupnya. Ia berandai-berandai ketika dia berhasil disunat maka akan menjadi seorang muslim yang taat dan akan lebih sempurna lagi jika ia bisa naik haji

Revenge
Disini dikisahkan si tokoh utama sudah beranjak dewasa dan memutuskan untuk menjadi tentara di awal-awal masa kemerdekaan. Ketika suatu saat dia dan kumpulannya menangkap orang yang dicurigai seperti mata-mata ia akhirnya memikirkan kembali apakah menjadi tentara benar-benar jalan yang tepat untuknya?

Independence day
Cerita keenam di buku ini mengisahkan tentang seorang mantan veteran yang bernama Kirno yang menjadi cacat karena kedua kakinya harus diamputasi dan matanya menjadi buta sehingga selamanya ia harus hidup dengan kursi roda dan bantuan orang lain. Ia menangis mendengar kemerdekaan indonesia di radio karena tidak bisa menikmatinya dengan gegap gempita yang ada. Ia memutuskan untuk menyendiri di tempat penampungan orang cacat supaya tidak memberatkan mantan tunangannya dan juga keluarganya yang harus senantiasa mengurusnya

Acceptance
Ini cerita yang paling bagus menurut saya! Cerita yang mengisahkan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah dan anak-anaknya (Sri, Diah, Husni, Hutomo, dan Kariadi) yang merupakan keluarga sederhana di masa kedatangan Jepang dan perang revolusi di awal kemerdekaan. nasib keluarga ini menjadi terseret naik turun mengikuti pergantian ideologi saat itu entah Nasionalis ataukah Sosialis? Semua keberuntungan dan kesedihan datang silih berganti menghampiri keluarga itu. mulai adik dan ayah yang meninggal, adik yang menjadi golongan sosialis dsbnya. Dan, nasib keluarga ini begitu tragis hingga Sri, dari sudut mana narator bercerita, menumbuhkan sikap ‘acceptance‘ lebih supaya bisa bertahan hidup dari segala masalah yang pernah terjadi pada mereka

The reward of marriage
cerita tentang harapan dan kenyataan yang diinginkan oleh soelaiman. Agak aneh sii yang ini banyak tentang angan2 yang diinginkan soelaiman mungkin karena disini ia seorang penulis cerita kali ya


yahhh itu dia cuplikan dari masing-masing cerpen di buku ini. Saya mengakui banyak sekali isu-isu yang diangkat dalam buku ini mulai dari politik dan sosial budaya. Sekilas mirip dengan Nyanyian Malamby Ahmad Tohari tapi saya lebih suka yang Ahmad Tohari sii karena penggambaran setting dan tokohnya dirasa lebih kuat dibandingkan cerita ini. Di buku ini ada 4 cerita yang menarik hati saya namun yang paling memikat saya adalah cerita yang acceptance hehe.. jadi boleh saya berikan 3 dari 5 bintang cukup rasanya! ;

Book Review : Suara Perempuan Korban Tragedi '65 by Ita F. Nadia

Judul : Suara Perempuan Korban Tragedi '65
Nama Pengarang : Ita F. Nadia
Penerbit : Galang Press
Halaman : 188 Halaman
Diterbitkan pada : 2007
Format : Paperback
Mulai Membaca : 07 September 2014
Selesai Membaca : 07 september 2014
Rating : 3,8 / 5 stars!











Sinopsis :
Pembantaian dan pemenjaraan massal yang terjadi pasca peristiwa G 30 S 1965 merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia. Saat itu, banjir darah terjadi antara pekan ketiga bulan Oktober hingga Desember 1965.. Setengah juta rakyat dibunuh tanpa melalui proses pengadilan. Tidak hanya itu! Ratusan ribu orang dipenjara tanpa proses hukum. Teror dilakukan melalui mitos "Gestok", "PKI" dan "Gerwani". Korban dan anggota korban harus hidup dalam ketakutan dan kebisuan. Buku ini merupakan jalan di mana ketakutan dan kebisuan tersebut mesti dikubur. Ita F. Nadia dengan metode oral history dalam buku ini berhasil memberikan ruang kepada ibu-ibu yang disiksa dan diperkosa dengan sadis oleh oknum militer-dituduh terlibat dalam G 30 S karena aktivis Gerwani, BTI dan istri aktivis PKI-untuk bertutur tentang apa yang mereka alami. Kisah tutur ibu-ibu korban tragedi 1965 dalam buku ini bukan sekadar untuk dimaknai dalam konteks pengalaman korban. Lebih dari itu, untuk memulihkan martabat kemanusiaan mereka dan mengakhiri kekerasan dan diskriminasi di negeri ini. Seperti yang dituturkan oleh Ibu Yanti-penjual Sayur dan buah yang ditangkap setelah tragedi '65 dengan tuduhan terlibat menyiksa para jenderal-lewat buku ini mereka ingin mengatakan bahwa mereka bukan pembunuh para jenderal, apalagi menyayat-nyayat penis para jenderal. Suara ibu-ibu yang terekam dalam buku ini menjadi pelatuk di mana "politik pembisuan" sudah harus diakhiri dan martabat mereka sebagai manusia segera dikembalikan. "Saya tidak ingat lagi, betapa sering saya harus melayani serdadu-serdadu itu. Apalagi wajah-wajah mereka, sulit saya mengingatnya saking terlalu sering dan terlalu banyaknya serdadu-serdadu pemerkosa itu." Ibu sudarsi, aktivis mahasiswa 1965 (penerjemah) "...mereka segera menggali lubang selebar sumur. Kemudian saya mereka tanam berdiri setinggi leher di dalam lubang. Sebelum meninggalkan saya sendirian di hutan. Mereka mengencingi saya. Ibu suparti, aktivis BTI pelayan gereja

Review :
Buku ini seperti kepingan puzzle mengenai korban-korban tragedi 65 yang selama ini ditutupi oleh pemerintah. Buku ini seperti melengkapi kisah wanita-wanita yang menjadi korban kekejaman tentara Indonesia yang dicap sebagai simpatisan PKI/Gerwani. Jika tertarik untuk membaca kisah yang lebih detail bisa membaca buku Gerwani : Kisah Tapol Wanita di Kamp Plantungan

Buku ini berisikan kisah pengalaman dari 10 wanita yang menjadi korban keganasan tahun 1965. Saya akan menceritakan beberapa kisah wanita tersebut
1. Ibu Rusminah
Ibu Rusminah menjadi korban karena menikah dengan Sutarto yang merupakan anggota PKI. Hingga suatu saat rumah mereka digeledah dan dibakar oleh tentara2. Ibu Rusmninah dipaksa melayani seks laki-laki yang menjaga tahanannya silih berganti. Suatu Saat dia bertemu dengan Akhmad Sujari yang membangkitkan harapannya namun apa daya Ibu Rusminah hanya menjadi budak seks hingga melahirkan dua anak (Nurdin dan Susi). Di masa tuanya beliau kembali hidup menyendiri ke desa Gurah..

2. Ibu Partini
Ibu Partini adalah salah seorang anggota GERWANI yang berusia 15 tahun di tahun 1949. Ia bergabung dengan organisasi wanita tersebut dengan harapan bisa mendapatkan pengajaran keterampilan tentang jahit-menjahit dan mendapat keterampilan lainnya. Beliau menikah di usia 30 tahun dan masih ingat di dalam ingatannya ketika setelah dua hari melahirkan di Rumah Sakit Bersalin di Solo lima orang tentara menyerbu masuk ke kamarnya. Mereka melemparkan Ibu Partini ke dalam truk dan ia dituduh membunuh jenderal2. Penyiksaan Ibu Partini sangat terlihat jelas didalam kutipan beliau

"Di tengah sepi malam tiba-tiba saya terbangun. Seketika saya menjadi sadar! Ternyata saya sudah dalam telanjang bulat. Seorang laki-laki tinggi besar sudah menindih tubuh saya, dan dengan liar ia memerkosa saya. Saya merasa kesakitan luar biasa. Darah segar kembali mengalir dari vagina. Setelah merasa puas ditinggalkannya saya terkapar tanpa daya di tempat tidur. Belum sempat saya mengatur nafas, sudah datang lagi seorang laki-laki lain. Ia bertubuh kecil dan tinggi. Ia memerkosa saya dengan amat kasar, Tidak peduli pada darah yang terus mengalir. Saya tidak sadar lagi, apa yang terjadi pada saya sesudah laki-laki yang ketiga, seorang yang berperawakan pendek dan gemuk. Dengan berat tubuhnya ia menindis dan menindis tubuh saya, sambil menggigit-gigit payudara saya yang bengkak. Saya pingsan.. Halaman 62-63

3. Ibu Yanti
Ibu Yanti ditangkap saat berusia 14 tahun dan masih bersekolah di SMP. Diluar sekolah ia bergabung dengan ormas pemuda yaitu Pemuda Rakyat. Ibu yanti ditangkap dan disiksa dengan tidak berkeperikemanusiaan sebagaimana yang dinyatakan oleh beliau

"Beberapa kawan disetrum bersama-sama sekaligus. jari-jari atau puting payudara diikat dengan kabel pengantar listrik sambung-menyambung dan ujung kabel itu dihubungkan dengan sebuah generator. Lalu seorang penyiksa memutar generator, untuk membangkitkan dan mengalirkan arus listrik.. Halaman 77-78

Banyak kisah-kisah pengakuan yang dibungkam oleh wanita-wanita yang pernah merasakan kekerasan dari tentara di tahun 1965 dan penderitaan meskipun era tahun 1965 sudah lewat dan harus menjalani kehidupan sebagai eks tapol. Saya baca lebih lanjut tidak banyak juga wanita yang trauma akan kekerasan seksual yang pernah mereka terima di masa lalu sehingga lebih nyaman berhubungan dengan wanita/memilih hidup menjadi lesbian karena jijik disentuh oleh laki-laki.


Buku ini bagus saya berikan 3,8 dari 5 bintang untuk buku ini!