Judul : Zaman Edan : Indonesia di Ambang Kekacauan
Pengarang : Richard Llyod Parry
Penerbit : Serambi
Halaman : 452 Halaman
diterbitkan pada : Mei 2008
Format : Paperback (Indonesia Book Fair)
Mulai Membaca : 04 Agustus 2014
Selesai Membaca : 06 Agustus 2014
Rating : 3,8 / 5 stars!
Pengarang : Richard Llyod Parry
Penerbit : Serambi
Halaman : 452 Halaman
diterbitkan pada : Mei 2008
Format : Paperback (Indonesia Book Fair)
Mulai Membaca : 04 Agustus 2014
Selesai Membaca : 06 Agustus 2014
Rating : 3,8 / 5 stars!
Sinopsis :
Buku penuh fakta mengejutkan ini menuturkan kisah reportase
wartawan terkemuka Richard Llyod Parry di Indonesia antara 1996-1999.
Dia meliput dari dekat dan mengalami langsung peristiwa
pembantaian etnis dan kanibalisme di Kalimantan pada 1997 dan 1999, demonstrasi
mahasiswa dan kerusuhan massal di Jakarta 1998, serta pembumihangusan Timor
Timur oleh milisi dan tentara Indonesia menyusul jajak pendapat yang
mengantarkan kemerdekaan negara itu pada 1999.
Ditulis dengan lancar, akrab, dan enak dibaca, buku ini
membuka mata kita akan segala peristiwa kelam di negeri ini yang kerap
ditutup-tutupi, sekaligus mengajak kita merenungkan kembali makna reformasi
setelah 10 tahun rezim Orde Baru tumbang dan memaknai momen 100 tahun
kebangkitan nasional
Review :
Akhirnyaa Selesaii juga saya membaca buku "ringan"
ini. Sangat berbobot dan mencekam!
Buku non fiksi ini berisi dari tiga bagian yaitu mengenai
kalimantan(1997-1999), Jawa 1998 dan Timor Timur 1998-1999..
Dari tiga bagian itu semua kisahnya sangat menarik tetapi
saya dibuat merinding dengan kisah di kalimantan (1997-1999) dimana Pertempuran
antara dua kelompok etnis yaitu penduduk asli Dayak dan pendatang Madura.
Ketika Penduduk asli "terdesak" oleh kedatangan pendatang dan berbuat
semena-mena akhirnya pembalasan akan lebih kejam.
"Beberapa orang Dayak membunuh mereka dan memotong
kepala mereka.. Kepala-kepala orang Madura mereka bawa pergi. Jeroan
tubuh-tubuh itu sudah tidak ada. Di dekat mayat2 itu bergelimpangan isi perut
dan usus. Semuanya dibiarkan di situ untuk waktu lama. Tak seorang pastor pun
cukup berani untuk menyelenggarakan penguburannya selama satu bulan.." Halaman
49
Itu cuma salah satu kutipan yang saya ambil dari buku ini di
bab mengenai Pembantaian massal orang Madura di Kalimantan. Bab ini yang
membuat saya sangat merinding antara mau nerusin baca atau tidak kenapa? wajar.
begitu2 juga saya masih ada separoh darah Madura dari Ayah saya. >//<
untuk Bab yang Jawa 1998 banyak menceritakan tentang jaman
Soeharto dan saat-saat kerusuhan Mei 1998 dimana banyak Mahasiswa trisakti yang
menjadi korban bentrok demonstrasi saat itu. Kalo mau lihat lebih rinci bagaimana
situasi mencekam saat itu bisa menonton filmnya yang berjudul Tragedi Semanggi
1998
Selain itu yang menarik adalah mengenai bab tentang Timor
Timur yang menceritakan perjuangan mereka untuk lepas dari Indonesia saat itu.
Untuk Hal yang ini menambah khasanah wawasan baru saya..
Di buku ini juga sempat membahas tentang Pembantaian Massal tahun
1965 di Bali meski tidak dibahas secara mendetail. Tapi saya sarankan jika
tertarik mengetahui lebih dalam bisa membaca buku yang berjudul Ladang Hitam di
Pulau Dewa : Pembantaian Massal di Bali 1965 by I Ngurah Suryawan yang mengupas
kejadian kelam di Bali tersebut
Overall, Saya suka dengan isi Novel non-fiksi ini karena
isinya menambah pengetahuan saya dan terjemahannya yang luwes jadi enak dibaca.
Selain itu saya salut sekali seorang Wartawan Inggris bisa membuka kisah kelam
yang pernah terjadi di Indonesia. namun masih ada kekurangan di Novel ini tidak
ada gambar/foto pendukung dari masing-masing bab. yahh saya berikan 3,8 dari 5
bintang untuk buku ini! great books! :*
0 comments:
Post a Comment